Hari-hari di Ibukota sangat melelahkan, apalagi di derah Jakarta pusat seperti menteng dan thamrin. Bagaimana tidak, pagi-pagi jam 7 sudah harus naik kopaja ke kantor dan pulangnya naik metromini. Berdesakan dan berkeringat sepertinya menjadi rutinitas baru di pertengahan umur duapuluhan (rasanya sudah tidak muda lagi :P)
Adaptasi terhadap rutinitas baru belum sepenuhnya berhasil. Mungkin karena dirasa terlalu berat ya, segudang masalah seperti kemacetan dan polusi menjadi teman setiap hari. Ditambah lagi adaptasi cara kerja di kantor baru yang benar-benar berbeda dengan kantor lama. Yah, begitulah resikonya menjadi karyawan di sebuah kantor.
Akan tetapi, menjadi pekerja kreatif seperti animator tentunya mempunyai kode etik tersendiri dalam bekerja. Seperti masih bisa meggunakan celana jeans dan kaos oblong di kantor (Alhamdulillah, :P)
Kendala satu-satunya yang paling berat adalah hingga saat ini belum menemukan tempat tinggal (kos) yang layak. Layak sebagai tempat istirahat dan layak sebagai tempat bereksperimen di malam hari di saat senggang. Sebagai orang yang bercita-cita mulia tentunya butuh sarana prasarana yang tepat (ngelunjak dikit :D) Untuk memajukan dunia animasi Indonesia yang orang bilang "hidup segan mati tak mau" memang banyak usaha ekstra siang dan malam tanpa mengenal lelah. Sayangnya, saya sendiri seringkali merasa kelelahan. Apa kata dunia?? :P
Well, rencana membangun studio animasi sendiri sepertinya masih jauh dari kenyataan. banyak masalah yang perlu diselelsaikan. Masalah yang paling utama dan klasik adalah dana. Dana untuk menyewa sebuah tempat yang nantinya akan dijadikan kantor, peralatan seperti meja gambar dan komputer yang pastinya butuh lebih dari satu, dana untuk membiayai dan merekrut para kru dan menggajinya secara rutin perbulan. Oke, saya akui itu masih terlalu muluk-mulik untuk orang muda seperti saya (?)
Boro-boro mikirin dana, orang saldo rekening di bank juga cetek (-__-") barangkali ada yang minat jadi investor? NGimpi!! demoreel juga belum punya :P
Yah, intinya tantangan berasala dari mana saja. Dari kedelapan penjuru mata angin sepertinya.
Nah, kembali ke masalah sarana dan demoreel. Untuk menjadi seorang animator hebat dan bermimpi mempunyai studio sendiri, sudah merupakan syarat mutlak untuk menghasilkan beberpa demoreel yang menawan. Untuk menghasilkan demoreel (maksudnya apa ya?) oke, sebut saja demoreel adalah contoh animasi yang sudah dihasilkan oleh animator atau studio animasi. Yak, untuk membuatnya kita tentu butuh waktu dan tenaga. Syarat pertama yang berupa waktu mungkin bisa dijadwalkan setelah pulang ngantor atau pada hari libur kerja yaitu hari sabtu dan minggu. Untuk tenaga bisa memakai tenaga ekstra dari batre cadangan (halah). Waktu dan tenaga sudah oke, tinggal tempat untuk membikin animasi, karena belum punya studio maka sudah pasti yang menjadi alternatif adalah tempat kosan. Tidak mungkin kan buat animasi di cafe semacam starbak? apa saya rela mengeluarkan 30rb setiap mau bikin animasi? nowe!! kemahalan untuk kantong cekak. untuk ngedate sih oke2 aja.
Maka dari itulah tempat kosan yang nyaman dan enak menjadi kebutuhan pokok karena difungsikan sebagai tempat istirahat dan studio sekaligus. Sayangnya, kosan yang ada sekarang ini masih belum memungkinkan (curhat :'-( o)
Sebetulnya, butuh kru lain juga untuk membuat animasi yang benar2 layak disebut sebagai demoreel. Ada yang minat?? ga perlu pinter nggambar, yang penting punya niat dan kemauan. Sumbang cerita dan ide juga boleh kok.
:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar